Dalam analisa sistem jaringan listrik
nilai-nilai yang harus dihitung pun cukup besar apabila tetap menggunakan
satuan-satuan seperti diatas. Sehingga memungkinkan terjadinya kesulitan atau kesalahan
dalam perhitungan. Maka dari itu diperlukan sebuah metode untuk mengatasi
masalah tersebut. Terdapat dua metode yang bisa digunakan untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu menggunakan persentase dan satuan per unit. Kedua metode
perhitungan tersebut, baik dengan persentase maupun dengan satuan per unit,
lebih sederhana dibanding menggunakan langsung nilai-nilai ampere, ohm, dan
volt yang sebenarnya. Metode per unit
mempunyai sedikit kelebihan dari metode persentase, karena hasil perkalian dari
dua kuantitas (dua nilai) yang dinyatakan dalam per unit sudah langsung
diperoleh dalam per unit juga, sedangkan hasil perkalian dari dua kuantitas
yang dinyatakan dalam persentase masih harus dibagi dengan 100 untuk
mendapatkan hasil dalam persentase.
Definisi satuan per unit untuk suatu
kuantitas ialah perbandingan kuantitas tersebut terhadap nilai dasarnya yang
dinyatakan dalam desimal. Atau dengan kata lain satuan per unit merupakan
sistem penskalaan guna mempermudah kalkulasi atau proses perhitungan dalam
menganalisa sebuah sistem jaringan listrik. Besaran-besaran sistem dalam satuan
masing-masing, tegangan dalam volt – arus dalam ampere – impedansi dalam ohm,
ditransformasikan ke dalam besaran tak berdimensi yaitu per-unit (disingkat pu). Pada mulanya
transformasi ke dalam per-unit
dimaksudkan untuk mempermudah perhitungan, namun dengan perkem-bangan
penggunaan komputer maksud penyederhanaan itu sudah kurang berarti lagi.
Walaupun demikian, beberapa keuntungan yang terkandung dalam satuan per-unit masih
terasakan. Nilai per-unit dari suatu besaran merupakan rasio dari besaran
tersebut dengan suatu besaran basis.
Besaran basis ini berdimensi sama dengan dimensi besaran aslinya sehingga
nilai per-unit besaran itu menjadi tidak
berdimensi
Nilai
sesungguhnya mungkin berupa bilangan kompleks, namun nilai basis yang
ditetapkan adalah bilangan nyata. Oleh
karena itu sudut fasa nilai dalam per-unit
sama dengan sudut fasa sesungguhnya. Sebagai contoh kita ambil daya
kompleks
di mana α adalah sudut fasa tegangan dan β adalah sudut fasa arus. Untuk
menyatakan S dalam per-unit kita
tetapkan S basis yang berupa bilangan nyata, sehingga
Nilai Sbasis dipilih secara bebas dan
biasanya dipilih angka yang memberi kemudahan seperti puluhan, ratusan dan
ribuan. Jika Sbasis sudah ditentukan
kita harus memilih salah satu Vbasis
atau Ibasis untuk ditentukan secara bebas, tetapi tidak kedua-duanya
bisa dipilih bebas. Jika kita hitung Spu dari persamaan di atas kita
peroleh
sekarang tau perbandingan nilai per unit(pu) sm nilai aslinya ..
BalasHapussip gan thx infonya..
sekarang tau perbandingan nilai per unit(pu) sm nilai aslinya ..
BalasHapussip gan thx infonya..
Halo gan mohon info adakah acuan referensi /buku?
BalasHapusapa keuntungan mengubah besaran/nilai sebenarnya kedalam kuantitas per unit
BalasHapus